Memulai usaha BIMBEL sebenarnya sama saja tantangan AWAL nya seperti membuka usaha lainnya.
Yaitu sama-sama harus BERANI mengambil resiko.
“Tapi kan jumlah modalnya beda?, Kalau usaha ini harus begini, kalau usaha itu harus begitu, beda dong dengan membuka usaha BIMBEL?”
Kalau yang dibandingkan adalah persoalan teknis tentu beda, dan semakin banyak hal yang dipertimbangkan, maka semakin besar pula kekhawatiran dan ketakutan untuk MEMULAI.
Seperti yang dikatakan oleh Founder dari GOJEK, Nadim Makarim, dalam suatu Podcast beliau mengatakan bahwa
“Rasa sakit saat merintis yang dialami oleh setiap pengusaha baik skala besar ataupun kecil itu sama.”
Khawatir gagal, khawatir nggak balik modal, takut ditolak, takut untuk tidak dimengerti itu wajar.
Tapi Anda juga perlu memahami bahwa perasaan-perasaan itulah yang menghambat Anda untuk MEMULAI usaha BIMBEL.
Pengalaman saya mendirikan BIMBEL sebanyak tiga kali di tiga kota yang berbeda juga semuanya dimulai dalam keadaan yang sangat pas-pasan.
Ada yang pinjam halaman rumah orang, kelasnya outdoor, tanpa atap, kalau panas kepanasan, kalau hujan, ya ngungsi dulu, dimana saat itu saya hanya bermodalkan baner bekas sebagai alas, spidol, dan papan tulis yang saya buat sendiri.
Ada juga yang dimulai dengan berbulan-bulan mencari rumah atau bangunan kosong di kota yang disewakan atau ingin dijual sambil membawa proposal, lalu saya tawari kerjasama untuk bagi hasil dengan pemilik bangunannya.
Lalu apa persamaan diantara semua pengalaman saya mendirikan BIMBEL?
Persamaannya adalah sama-sama dimulai dalam kondisi yang mengenaskan dan memprihatinkan.
Bagaimana tidak…
Semuanya saya dirikan dengan minim modal, minim ilmu tentang usaha BIMBEL, bahkan minim relasi, namun saya sangat yakin bahwa Allah SWT pasti melihat hambanya yang sedang berusaha.
Kalau ada diantara Anda yang saat ini mengajar di sekolah, atau mengajar di TPA, atau mengajar disuatu BIMBEL, atau freshgraduate yang ingin mengamalkan ilmunya sekaligus ingin menjadi pengusaha di bidang Pendidikan Non Formal seperti BIMBEL, tapi ragu-ragu dan selalu maju-mundur untuk memulai, maka Anda bisa pertimbangkan dua saran saya dibawah ini :
- Luruskan dan Luaskan Niat
Hal paling utama yang akan menentukan apakah suatu amalan akan dicatat sebagai amal Soleh adalah Niat.
Sebagaimana yang telah di sabdakan oleh Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya segala sesuatu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan”
Niatkan mendirika BIMBEL Lillah, maka insyaAllah berkah.
- Temukan “Strong Why” Anda
Temukan motivasi terbesar Anda ingin mendirikan BIMBEL, apakah karna ingin mengamalkan ilmu, apakah ingin makin bermanfaat, apakah karna ingin membantu ekonomi keluarga, dll.
Temukan alasan terkuat yang dapat menggerakkan seluruh jiwa dan raga Anda untuk MEMULAI.
- Banyak-banyak beristighfar
Banyak-banyak beristighfar kepada Allah SWT, mungkin ada banyak kekhilafan yang pernah diperbuat secara sadar ataupun tidak sadar, mungkin ada kenikmatan yang Allah keruniakan yang kurang di syukuri, sehingga dosa-dosa tersebut mempersulit langkah Anda untuk memulai.
Terlebih dosa juga bisa menghambat turunnya rezeki.
Sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya seorang hamba akan terhalang dari rezekinya disebabkan dosa-dosa yang diperbuatnya,” (HR Ahmad)
- Tingkatkan Takwa
Perbanyak amal Soleh, perbaiki kualitas ibadah kepada Allah SWT baik yang maghdoh khususnya shalat, maupun yang ghoiru maghdoh seperti dzikir dan sodaqoh.
Perbanyak do’a kepada Allah SWT khususnya diwaktu-waktu yang mustajab, mohonkan agar Allah SWT meluruskan Niat Anda, meneguhkan keputusan Anda, serta membimbing Anda pada setiap prosesnya.
Ajukan proposal Anda kepada Allah SWT melalui Do’a.
Semoga Allah SWT menguatkan dan memudahkan Anda untuk MEMULAI.
Aamiin ya robbal’alamiin
