Cara mengedukasi calon Walimurid agar tertarik dengan Bimbel Anda

Sadarkah Anda bahwa yang kita tawarkan adalah jasa?

Sadarkah Anda bahwa jasa itu tak kasat mata, tapi bisa dirasa?

Dan sadarkah kita bahwa yang kita tuju adalah anaknya, sedangkan orangtua adalah pengambil keputusannya?

Tidak seperti berjualan produk yang bisa di pajang di etalase, bisa dilihat dan diraba bentuknya sehingga bisa menambah daya tarik konsumennya.

Jasa Bimbel justru sebaliknya, hanya bisa dirasa manfaatnya.

“Tapi kan bentuk bangunan dan baner Bimbel bisa dilihat?”

Iya betul, tapi kan tidak langsung membuat orangtua yang lihat jadi langsung ke ingetan anaknya.

“Tapi kan kegiatan belajar dan mengajar di Bimbel juga bisa dilihat oleh orangtua?”

Anda juga betul, tapi kan langka sekali ada orangtua yang mau lihat proses KBM secara langsung sebelum mendaftarkan anaknya.

Karna pengambil keputusannya adalah orangtuanya, maka tugas kita selaku Bimbel Owner adalah MENYADARKAN orangtuanya agar mengerti kebutuhan anaknya dalam hal pendidikan.

“Kenapa harus disadarkan, bukannya orangtua juga pastinya udah tau?”

Orangtua pasti tau, tapi apakah mereka dapat merasakannya?, belum tentu.

Jika orangtua sudah sadar dengan apa yang dirasakan anaknya, maka tanpa ragu orangtua pasti akan mendaftarkan anaknya di Bimbel Anda.

Dalam proses “penyadaran” inilah kita bisa membungkusnya dalam bentuk KONTEN.

Konten ini bisa berupa video, teks, maupun gambar yang nantinya bisa di upload di berbagai media sosial yang dimiliki oleh Bimbel Anda.

Adapun isi dari setiap konten yang akan Anda posting/upload, pasti memiliki salah satu unsur dari ketiga poin di bawah ini 👇

✅ Problem (masalah)

✅ Dream (mimpi)

✅ Need (kebutuhan)

 

📌 Problem

👉Contoh 1 (anak usia 4-6 tahun)

Sadarkan orangtua bahwa ada masalah dalam kemampuan calistung anaknya, yang mana jika dibiarkan terlalu lama, maka anaknya akan semakin kesulitan ketika masuk sekolah karna akan berhadapan dengan buku teks.

👉Contoh 2 (Anak SD)

Sadarkan orangtua bahwa ada masalah pada anaknya  dalam memahami materi disekolah, jika hal ini terus dibiarkan, maka anaknya bisa ketinggalan pembelajaran, bahkan bisa menyebabkan perasaan insecure atau ketidak percayaan diri pada anaknya.

📌Dream/Need

Sadarkan orangtua bahwa anaknya memiliki minat yang besar atau memiliki potensi yang luar biasa dalam salah satu mata pelajaran di sekolahnya.

Dan jika minat dan potensi anaknya terus di asah, maka dimasa yang akan datang Ia akan menjadi bintang dimana pun Ia berada hingga mudah masuk kesekolah dan perguruan tinggi favoritnya, bahkan Ia juga akan lebih mudah dalam mendapatkan kesempatan kerja.

“Mr Hafidz, bisa tolong buatkan contoh konten yang kongkrit?”

Bisa, tapi saya rasa akan sangat panjang sekali ini tulisannya. #kasian yang baca

Intinya, setiap konten yang ingin Anda posting/upload harus memiliki tujuan, dan jika tujuannya adalah untuk mengedukasi, Anda bisa menggunakan salah satu unsur yang ada di atas.

Selamat mencoba

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top