JANGAN LANGSUNG JUALAN, KALAU NGGAK MAU BIMBELNYA JADI BEGINI

Kemarin sudah saya jelaskan betapa pentingnya posisi marketing dalam upaya mendobrak jumlah siswa dalam sebuah Bimbel.

Dan seperti yang sudah saya jelaskan juga sebelumnya, bahwa Marketing itu bersifat dinamis, Ia mengikuti siapa target marketnya dan dimana lokasi target market berada.

Terlebih di era saat ini yang serba digital, marketing juga akan jauh lebih efektif dan efisien jika dilakukan secara offline dan online.

Khusus pada materi kali ini, akan saya jelaskan sedetail mungkin bagaimana penerapannya pada sebuah Bimbel skala rumahan yang berada di Desa.

Bagi Anda yang merasa sudah cukup dengan jumlah siswa di Bimbelnya saat ini, sebaiknya jangan lanjutkan membaca tulisan ini.

Karna materinya akan cukup panjang, dan berbahaya bagi Anda, karna bisa meledakkan jumlah siswa di Bimbel Anda.

Sebelum lanjut, izin saya tanyakan dulu pada Anda.

“Menurut Anda, apa yang menyebabkan sebuah Bimbel skala rumahan yang berada di Desa sulit mendapatkan siswa pada saat awal berdiri?”

“Kira-kira kenapa?”

(……………………………)

“Sudahkah dapat jawabannya?”

Izinkan saya juga menjawabnya menggunakan analogi pernikahan supaya lebih mudah untuk dipahami.

Ingat, ini hanya analogi, fokus pada konteksnya. #jangan baper

Sebelum memutuskan untuk menikah, bukankah kita meyakini terlebih dahulu segala konsekuensi keputusan kita untuk menikah dengan pasangan kita?

Sebelum meyakininya, bukankah ada sesuatu yang membuat kita tertarik sehingga kita memutuskan untuk menikah dengannya?

Dan sebelum perasaan tertarik itu muncul, bukankah kita mengenalinya terlebih dahulu dengan siapa kita akan memutuskan untuk menikah?

Begitu juga dengan perasaan calon siswa/orangtua.

Mereka tidak akan memutuskan untuk mendaftar di Bimbel kita sebelum mereka yakin bahwa Bimbel kita mampu menyelesaikan masalah mereka atau dapat membantu menggapai tujuan mereka.

Mereka juga tidak akan yakin dengan Bimbel kita sebelum mereka tertarik dengan nilai-nilai yang ada pada Bimbel kita.

 

Dan perasaan tertarik itu tidak akan muncul jika mereka sendiri tidak tahu keberadaan Bimbel kita, bahwa Bimbel kita ini ada lho disekitar kediaman mereka.

“Sampai sini bisa dipahami ya?”#mudah2an bisa

Kesimpulannya, ada langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membawa perasaan calon siswa/orangtua hingga percaya dengan Bimbel kita.

Dari yang awalnya belum tahu menjadi tahu.

Dari yang tahu, menjadi tertarik.

Dari yang tertarik, menjadi yakin, hingga memutuskan untuk mendaftar.

Sayangnya, kebanyakan Bimbel Owner tidak memahami perasaan calon siswa/orangtua terhadap Bimbelnya.

Ini adalah jawaban mengapa kebanyakan Bimbel yang baru buka kesulitan mendapatkan siswa.

Percaya atau tidak percaya…

Setuju ataupun tidak setuju…

Calon siswa/orangtua tidak langsung tertarik dengan hanya melihat banner yang terpampang di depan Bimbel Anda.

Calon siswa/orangtua tidak langsung mendaftar jika hanya menerima brosur yang isinya hanya informasi kelas yang ada dalam Bimbel Anda.

Calon siswa/orangtua juga tidak langsung transfer atau membayar dengan hanya melihat diskon yang Anda bagikan.

Kenapa?, karna Baner yang terpampang ataupun brosur yang Anda bagi-bagikan hanyalah langkah awal untuk membuat yang awalnya tidak tahu dengan Bimbel Anda menjadi tahu.

Diskon besar-besaran yang Anda tawarkan juga tidak ampuh jika mereka belum benar-benar tahu manfaat apa yang akan mereka rasakan setelah mendaftar di Bimbel Anda.

Apalagi kalau disekitar lokasi Bimbel Anda sudah ada banyak Bimbel lainnya.

“Tapi, ada ko’ di tempat saya yang hanya sebar brosur pakai diskon langsung daftar”

Tentu ada saja, tapi apakah jumlah yang terjaring sesuai dengan harapan?, belum tentu.

“Terus, harusnya gimana?”

“Terus gimana cara nerapinnya ke sebuah Bimbel skala rumahan yang ada di desa?”

Sabar…

Anda perlu tahu dulu, bahwa tujuan utama marketing adalah cara “mengkomunikasikan value/nilai/manfaat Bimbel Anda kepada calon customer”

Bukan JUALAN…

Kalau jualan itu tugasnya SELLING.

 

“Mr Hafidz, Kok saya jadi bingung ya”

Gini lho Bu/Pak/Ka/Mbak…

Kalau orang udah tertarik kan pasti tanya-tanya tuh…

Ada yang nanya kelas apa aja yang tersedia, nanya durasi belajarnya, nanya jumlah pertemuannya, sampai berapa biayanya.

Nah, di momen inilah tugas kita “merayu” calon siswa/orangtua supaya daftar sekarang juga.

Proses “merayu” ini disebut SELLING

“Mr Hafidz, apakah ada trik khusus untuk merayu calon siswa/orangtua agar daftar sekarang juga?”

Tentu ada, tapi untuk materi kali ini saya hanya akan menjelaskan tentang marketing saja.

Sering sekali saya melihat akun-akun Bimbel yang sering memposting “konten jualan” tapi jarang sekali memberi “edukasi” ke target marketnya tentang manfaat/alasan mengapa mereka harus mendaftar di Bimbelnya.

Kira-kira seperti ini isi kontennya :

“Bagi Ayah & Bunda yang ingin anaknya berprestasi di sekolah bisa mendaftarkan anaknya di Bimbel C ya…, biayanya sangat terjangkau, khusus yang mendaftar di hari ini dapat diskon 50k, kami buka pendaftaran dari jam 0800-16.00, weekend libur”

Gimana?, pernah lihat postingan seperti ini nongol di beranda Anda?

Kalau saya sering. #pake buanget

Emang nggak ada yang salah dari postingan barusan, tapi kalau dilihat dari sisi tahapan marketing, postingan diatas ada dibagian paling bawah, alias bagian akhir setelah mereka kenal, tertarik dan yakin.

“Terus, harusnya bagaimana Mr Hafidz?”

Kalau di aplikasikan kedalam Bimbel rumahan yang berlokasi di Desa dengan target anak-anak usia 5-7 tahun, jadinya seperti ini :

Kenal

Selenggarakan sebuah acara di Bimbel Anda seperti event lomba, mewarnai, berkreasi dll

Pastikan setiap peserta wajib mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkannya ke WA Anda.

Setelah event usai, ajak orangtua untuk ngobrol sebentar, ceritakan bagaimana proses anaknya pada saat mengikuti event yang Anda selenggarakan.

Pada momen percakapan ini, jangan lupa untuk mengaitkannya dengan Bimbel Anda (sampaikan value yang ada di Bimbel Anda, jelaskan juga manfaat yang akan anak mereka rasakan jika mendaftar di Bimbel Anda)

Berikan brosur yang berisi informasi dan formulir pendaftaran Bimbel Anda pada orangtua.

Anda juga bisa menindak lanjuti ketertarikan orang tua untuk mendaftarkan anaknya di Bimbel Anda melalui broadcast WA.

Selain itu, Anda juga bisa memberikan edukasi dan promosi melalui status WA tanpa mengganggu (ini pentingnya membuat Walimurid menyimpan kontak WA Anda lebih dulu)

Ingat…

Pada bagian broadcast, jangan terlalu sering jualan, mereka akan merasa terganggu.

“Harusnya gimana?”

Harusnya Anda sering sharing2 dulu, baru nanti promosi.

Inget… “sharing-sharing dahulu, selling-selling kemudian”

” Apa yang harus di sharing?, edukasinya seperti apa?”

Kalau saya jelaskan disini bisa panjang, InsyaAllah dilain kesempatan.

Kita lanjut tahapan berikutnya, yaitu :

 

Tertarik

Jika ada peserta event yang belum mendaftar, Anda bisa memberikan mereka kelas percobaan untuk beberapa pertemuan.

Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman kepada calon siswa betapa menyenangkannya pembelajaran yang mereka dapatkan.

Pada tahap ini, Anda harus benar-benar bisa membuat mereka terkesan dan tertarik dengan pembelajaran yang Anda berikan.

Tahapan ini sangat penting. Jadi berikan yang terbaik.

 

Antusias

Ini adalah puncak dari proses sebelumnya, untuk meningkatkan ketertarikan orangtua agar mendaftarkan anaknya di Bimbel Anda sekarang juga, maka Anda perlu menambahkan diskon pada penawaran Anda.

Tujuannya untuk meningkatkan “hasrat” orangtua untuk mendaftarkan anaknya sekarang juga.

“Kapan menerapkannya?”

Lakukan pada saat Anda memberikan tanggapan seusai event selesai.

Anda juga bisa membagikannya melalui pesan broadcast dan status WA.

Catatan : Pastikan ada batasan waktu ataupun jumlah penerima diskon, agar memberikan efek “rakus”.

Misal…

 ” Diskon 50% khusus hanya untuk 7 peserta saja”

 

 ” Kuota diskon untuk 7 orang tinggal 2 lagi,

Mending daftar sekarang, kalau kuota penuh, SPP nya kembali normal”

“Diskon 50% hanya untuk hari ini, besok sudah tidak berlaku lagi”

Dan sebagainnya….

“Sampai sini ada tanggapan?”

“Mr Hafidz, bagaimana kalau ternyata  orangtua tersebut tidak mendaftarkan anaknya saat itu juga?”

Selenggarakan event lagi, tentunya dengan tema yang berbeda dari sebelumnya.

Mungkin Anda berfikir

“sayang dong uangnya kalau cuman untuk bikin acara terus “

Setidaknya Anda punya database (kontak WA calon murid Anda).

Anda juga sudah memberikan pengalaman pada calon siswa Anda, betapa menyenangkannya belajar di Bimbel Anda.

Inget…

“Customer itu tidak datang hanya dengan sekali promosi, tapi berkali-kali”

Okeh…

Saya rasa cukup pembahasan kali ini.

Ada dua poin penting diatas yang belum saya bahas, yaitu :

1️⃣ Cara “merayu” calon Walimurid agar mendaftar anaknya sekarang juga.

2️⃣ Cara “mengedukasi” calon Walimurid agar tertarik dengan Bimbel Anda.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top