Pernahkah Anda merasa dikhianati karena siswa menghilang tanpa kabar sebelum membayarkan tunggakan biaya SPP hingga berbulan-bulan?
Saya rasa hampir seluruh Bimbel Owner pernah merasakannya. #Ngaku 😅
Begitu juga dengan saya.
Saya bersyukur karena kejadian semacam itu tak pernah terjadi lagi sejak langkah strategis yang saya lakukan beberapa tahun yang lalu, yaitu:
Berkomitmen dengan ketetapan yang berlaku.
Selain Owner harus menanggung terlebih dahulu beban gaji para Tutor, salah satu kerugian terbesar pada saat biaya SPP telat dibayarkan adalah sulitnya membuat Rancana Anggaran Biaya (RAB) untuk bulan berikutnya.
Akibatnya, rencana biaya marketing jadi berantakan, alokasi budget untuk pembelian media pendukung pembelajaran jadi tertunda, belum lagi tercampurnya biaya pengembangan Bimbel dengan kebutuhan pribadi Owner. #kacau
Oleh karenanya, saya memutuskan untuk mengeluarkan peraturan baru terkait deadline pembayaran SPP.
Setiap Walimurid wajib melunasi biaya SPP maksimal setelah 2 pertemuan berlangsung
“Lalu apa yang terjadi?”
Dampak buruk yang sebelumnya diprediksi benar-benar terjadi.
Hampir separuh siswa off dibulan berikutnya.
Saya sendiri sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Diantaranya adalah:
✅ Menyiapkan mental, dan menjelaskan kepada seluruh Tutor bahwa apapun yang terjadi kedepannya kita wajib berbaik sangka kepada Allah SWT bahwa Rezeki sudah tertakar dan tak kan tertukar.
✅ Langkah selanjutnya adalah kita wajib berkomitmen dengan nilai-nilai yang kita anut, serta wajib memberikan kualitas service yang terbaik dalam setiap aspek dengan menjalankan SOP yang sudah disepakati bersama.
Every Cloud Has A Silver Lining.
Selalu ada hikmah dalam setiap ujian. Begitu juga dengan sikap tegas yang saya ambil.
Ada banyak dampak positif yang didapatkan setelah sikap tegas diberlakukan, diantaranya:
1️⃣ Terseleksi nya orang-orang yang benar-benar berkomitmen
Pernah dengar istilah
“Ada kualitas ada harga”?
Ungkapan ini baru benar-benar terasa pada saat
saya menyadari bahwa ternyata saya tidak bisa membantu semua orang, saya hanya bisa membantu orang-orang yang tepat.
Tepat dalam artian sesuai dengan deskripsi orang-orang yang ingin saya bantu, baik dari segi Demografis, Psikografis, maupun Geografisnya.
2️⃣ Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang terealisasi
Bagi saya, menetapkan target yang ingin dituju di bulan berikutnya merupakan cerminan keseriusan dalam mengembangkan Bimbel.
Setiap target dibutuhkan rencana yang terukur, dan setiap rencana dibutuhkan anggaran untuk menjalankannya.
Tanpa adanya anggaran yang jelas, sama halnya seperti ingin berkendara jauh tanpa mengetahui keadaan bahan bakar di dalam tangki bensin. Ambisius tapi tidak realistis.
Dengan pembayaran biaya SPP yang tertib, maka diakhir bulan saya bisa mengalokasikan budget sesuai posnya masing-masing, sehingga target bisa disesuaikan dengan sumberdaya yang dimiliki.
3️⃣ Meningkatnya jumlah siswa
Pada saat seluruh tim bisa berdamai dengan keadaan dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, ditambah dengan rencana dan budget yang terukur, kami merasa seperti pelukis yang diberikan kanvas putih dan ditantang untuk melukis destinasi impian.
Energi seperti terfokus menjadi satu. Setiap tim termotivasi untuk mencapai target yang ditetapkan.
Hasilnya, jumlah siswa semakin meningkat, begitu juga dengan tingkat kepercayaan masing-masing tim.
Hal ini menjadikan kami semakin percaya bahwa ini adalah keputusan yang sangat tepat.
Pelajaran yang bisa dipetik😎
📌Setiap keputusan ada resikonya. Kita tak kan pernah tau seperti apa hasilnya sampai kita mencobanya.
📌 Mengetahui target siswa secara detail bukan hanya soal mengenal mereka secara mendalam, tapi memastikan bahwa mereka adalah orang tepat yang ingin kita bantu.
Dengan begitu, kita tidak akan dipusingkan dengan persoalan biaya, karena kualitas layanan yang tinggi akan menemukan peminatnya.
📌 Selalu komunikasikan visi atau tujuan yang ingin dicapai kepada seluruh tim agar semuanya percaya dan termotivasi pada alasan kita melakukannya.
@semuaorang @bimbel
Semoga bermanfaat
